wahabi salafy mujasimah

BAHAYA PENAFSIRAN TEKSTUAL WAHABI SALAFY

kaum muslimin dimanapun anda berada, seperti yg kita ketahui wahabi salafy selalu menafsirkan dzat Allah dengan pemahaman tekstual dan mengarah kepada jisim/ penyerupaan Allah swt dengan makhlukNYA..

sebagai contoh mereka memahami didalam nash baik Al qur'an maupun hadits hanya berdasarkan teks dan dipahami oleh akalnya, yaitu tangan diartikan tangan,kaki diartikan kaki,dan seterusnya..

oleh karena itu saya akan bawakan 2 buah hadits yg sekaligus menunjukan kekeliruan mereka,contohnya adalah..

1.Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar Rahman ‘azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka.” (HR Muslim 3406)

dihadits diatas menunjukan bahwa tangan Allah swt keduanya adalah kanan,sehingga mereka menafsirkan bahwa tangan Allah swt adalah 2 tangan dan kanan semua,sedangkan dihadits kedua sebagai berikut

2.Rasulullah bersabda “Setelah itu, Allah akan melipat bumi dengan tangan kiri-Nya” (HR Muslim 4995)

sedangkan dihadits kedua adalah tangan kiri maka mereka tafsirkan juga bertolak belakang tangan Allah swt adalah kiri..

jadi kesimpulannya bahwa sebenarnya bukan haditsnya yg bertolak belakang,akan tetapi pemahaman tekstual dari wahabi salafy lah yg keliru yg memaknai sesuai teks sehingga mengarah kepada jisim..

padahal didalam hadits tersebut hanyalah kata kiyasan yg bukan dimaknai secara dzohirnya/teks..


jadi wahai saudara2qu semuslim janganlah kalian tertipu akan slogan kembali kepada Al qur'an dan sunnah padahal hakikatnya pemahaman wahabi adalah hanya berdasarkan pemahaman tekstual akal pikirannya saja hasil dari ciptaan kafirin ingris lewat bani suud dan muhammad bin abdul wahab setelah runtuhnya bani ustmaniyah..

Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib ra berkata : “Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir”.
Seseorang bertanya kepadanya : “Wahai Amirul Mukminin apakah sebab kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena pengingkaran?”
Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib ra menjawab : “Mereka menjadi kafir karena pengingkaran. Mereka mengingkari Pencipta mereka (Allah Subhanahu wa ta’ala) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan.”

maka yg terbaik adalah kembali kepada Al qur'an dan hadits berdasarkan pemahaman ulama.wassalam

Komentar